Conheça também

0

PEMUDA ADALAH HARAPAN HARI ESOK

Kamis, 29 Desember 2011.

Pemuda merupakan cerminan fase yang sangat potensial, penuh dengan cita-cita, Idealisme dan semangat yang bergelora. Karena masa itu adalah masa-masa pertengahan umurnya. Pertengahan biasanya merupakan alternatif yang terbaik. Hal ini dapat digambarkan dengan analogi bahwa ketika matahari telah berada di jantung langit, artinya siang mulai memanas, maka saat itu sinar matahari akan terasa lebih panas dibandingkan pagi atau sore hari.
Tugas akan peranan pemuda yang sesungguhnya adalah merupakan kekuatan. Karena pemuda selalu diasumsikan sebagai orang yang sanggup untuk memikul tugas untuk kebangkitan umat dan bersedia membawa risalah Islam. Oleh karena itu, pemuda muslim mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat, baik terhadap dirinya sendiri, agama maupun umat, terutama pada masa sekarang ini. Seorang pemuda harus mampu menyingkap eksistensi dirinya sendiri, mampu mengenali jati dirinya, dan mau mengungkap siapa sebenarnya dirinya, apa tugas dan tanggung jawabnya.
Ada empat tugas yang harus dipikul oleh pemuda Islam masa kini, yaitu:
1.       Memahami Islam secara benar
Pemuda muslim harus mempunyai pemahaman dalam terhadap agamanya, sebab ilmu mendahului praktek, artinya sebelum seseorang mengamalkan ajaran Islam, dia harus dibekali dengan pengetahuan dan ilmu tentang Islam. Apalagi musuh-musuh Islam telah berani berbuat aniaya terhadap Islam. Mereka berani memasukkan praktek-praktek dalam agama Islam yang sebenarnya bukan ajaran agama Islam. Mereka juga berani mengeluarkan sesuatu dari Islam yang sebenarnya termasuk inti dari ajaran Islam itu sendiri. Apalagi setelah kondisi umat Islam yang mulai memburuk, ditambah dengan datangnya masa kekacauan, keterbelakangan, dan kemunduran umat Islam. Maka orang-orang justru memutarbalikkan ajaran Islam.
2.       Mempraktekkan atau mengamalkan ajaran Islam
Seorang muslim tidak cukup hanya dengan mempunyai idealitas pemikiran saja, yaitu membaca, mendalami serta memenuhi pikiran dengan ilmu, tapi tidak mau mengamalkannya. Yang dikehendaki Islam adalah ilmu yang dapat membuahkan amal, bukan ilmu yang hanya membuahkan pandai bicara dan berdebat.
3.       Mendakwahkan Islam
Berdakwah adalah mengajak ke jalan Allah SWT. Sebab menurut Islam tidaklah cukup seseorang ingin dirinya baik tanpa mau mengajak orang lain menjadi baik pula. Dakwah merupakan perkataan yang berat dan tugas yang besar, pemuda adalah pewaris untuk mengemban tugas tersebut. Tugas dakwah memang suatu hal yang  mulia, namun sangatlah berat. Lebih-lebih pada zaman sekarang, karena telah banyak orang yang berpaling dari agama, keyakinan orangpun semakin menipis. Mereka telah cenderung berorientasi dalam kehidupan dunia dan melupakan kehidupan akhirat.
Oleh karena itu, tugas dan tantangan para pemuda islam sekarang ini adalah memperkokoh dan mempersiapkan diri untuk berdakwah di jalan Allah Azza Wa Jalla.
4.       Tolong menolong dalam Islam
Para pemuda Islam telah mempersiapkan diri dan berusaha memahami Islam dengan benar, serta mengimaninya dengan keimanan yang saling berwasiat kebenaran dan kesabaran. Mereka masih dituntut untuk saling menolong antara sesama. Sebab tidak ada amal perbuatan untuk kepentingan Islam. Yang sifatnya individual, melainkan harus disertai amalan yang bersifat kolektif social.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perubahan zaman, komunikasi antara individu sudah tidak lagi dilakukan dengan via internet. Penyampaian informasi yang dulu hanya dapat disampaikan hanya dengan terbatas, kini ruang dan waktu seolah menciut dan jarak antara Negara, Benua, bahkan antar planet seolah tak berarti. Tak heran jika muncul globalisasi perilaku dan pola hidup di berbagai Negara dan belahan dunia.
“Sebaik-baik menentang musuh ialah dengan senjata sendiri ”!!!
Qaidah ini dipegang oleh Zending dalam pekerjaanya menasranikan orang Islam. Tidak ada satu agama yang menyusahakan Zending dan Missie dalam pekerjaan mereka daripada agama Islam, Tetapi tidak pula ada konferensi atau kongres besar Zending yang tidak mempertimbangkan Islam dan dunia Islam.
Kristenisasi yang dilakukan oleh orang-orang non Islam terhadap orang-orang Islam, terutama pemuda Islam bertujuan untuk melemahkan pemeluk Islam terhadap agamanya, yaitu dengan cara:
1.       Mempromosikan kebiasaan dan adat istiadat zaman dahulu yang memberikan penilaian bahwa adat istiadat dan budaya nenek moyang jauh lebih penting dari pada Islam.
2.       Mempromosikan agama rakyat dan menghidupkan kembali kebudayaan kuno seperti, kepercayaan terhadap nenek moyang, kejawen, dan lain-lain.
3.       Modernisasi perawatan kesehatan, mendirikan rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh lembaga-lembaga Kristen, sehingga dengan adanya hal tersebut terkesan bahwa umat Islam hanya bergantung kepada orang-orang non Islam.
4.       Modernisasi sekolah dari tingkat kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Karena memilih kualaitas yang baik dan menarik, maka banyak dari orang-orang Islam yang memasukkan anak-anaknya ke dalam lembaga tersebut. Dan secara tidak langsung anak-anak dididik dan diperkenalkan tentang ajaran-ajaran Kristen, seperti nyanyian puja-puji sebelum memulai pelajaran. Hal ini sangat berpengaruh pada generasi-generasi penerus Islam.
5.       Melalui seni budaya, seperti film telenovela, nyanyian yang merangsang baik di radio maupun di televisi.    
6.       Pembebasan kemiskinan yang dilakukan orang-orang Kristen memberikan sekantong beras, sekardus mie instan, dan sekaleng susu dengan syarat mereka mau bertukar dan berpindah keyakinan dari Islam menjadi Kristen.
7.       Teladan dan belas yang dilakukan dengan berpilaku sopan, lemah-lembut terhadap orang-orang muslim agar mereka dapat menarik simpati orang-orang Islam.
8.       Pemikiran kritis dengan cara menuangkan dalam berbagai bumbu atau lewat wawancara televisi dan radio yang diolah sedemikian rupa, sehingga terdengar ilmiah dan menarik orang-orang yang menyimaknya.
Akibat gencarnya propaganda yang dilancarkan musuh-musuh Islam diatas, maka akan lahir generasi pemuda Islam yang sudah terkikis ruhul jihadnya, mereka tidak lagi peduli pada perkembangan Islam, bahkan mereka justru menghalang-halangi perkembangan Islam. Sebagaimana yang disinyalir oleh Syaikh Syahid Arsalan bahwa perkembangan Islam yang dihalangi oleh umat Islamnya sendiri (Al-Islam mahjubun bi Al-Muslimin). Allah menjelaskan kalam firmannya bahwa akan datang sebuah generasi, dimana generasi itu adalah generasi yang merusak agama dan moralitasnya tak lagi teratur, sehingga mereka berada dalam kesesatan dan berujung pada perkembangan yang abadi. Allah berfirman dalam Qur’an S.Maryam : 59-60 yang artinya sebagai berikut:
                “Maka datanglah sesudah meraka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan kecuali orang-arang yang bertobat,beriman dan beramal sholeh. Maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”   (QS.Maryam : 59-60)
Pada masa kemajuan umat islam beberapa abad yang lalu, persatuan dan kesatuan umat islam sangatlah kuat. Hubungan antara sang pemimpin dan rakyatnya sejalan dan serasi dengan tuntunan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Para pemuda pemudi islam terinspirasi dalam membangkitkan dan mengembangkan ajaran islam, aqidah sebagai pondasi ibadah sebagai ikatannya dan mu’amalah sebagai sarananya berjalan harmonis dinamis. Namun, abad berganti abad, generasi berganti generasi dan seiring dengan berjalannya waktu, mulai tampak kemunduran demi kemunduran. Filsafat menjadi dasar ,hawa nafsu menjadi tunggakan serta akhlak tidak berhaluan. Maka lahirlah generasi-generasi tergelincir,generasi yang tidak dihiasi dengan Nurul Islam, generasi yang gelap dan menyesatkan.
Telah banyak dari riwayat-riwayat yang cukup menjadi bukti sebuah generasi yang terombang ambing, tergelincir pada kehidupan yang hina dan membinasakan. Setiap orang sudah tidak peduli lagi untuk memahami makna kebenaran, justru yang ada saling mementingkan diri sendiri. Para pemuda mulai suka berfoya foya, menghabiskan waktu dan kehidupannya dengan dikelilingi lampu lampu pijar dan minuman minuman yang memabukkan. Akibatnya, kerusakan demi kerusakan semakin nampak terutama dibidang akhlak. Selain itu, mulai bermunculan orang orang penjual agama dengan retorika atau gaya bicara yang memukau siapa saja yang mendengarkannya, padahal dihatinya tersimpan segudang kepentingan kepentingan nafsu syahwat. Oleh karena itu, generasi pemuda islam harus memahami makna islam secara mendalam dan mulai membuka mata dan hati untuk perkembangan dan kemajuan agama islam, karena kaum pemuda adalah penopang hari esok.
“The young is hope for tomorrow”

Deixe seu Comentário:

Posting Komentar

 
KILE' BLOG © Copyright | Template By Mundo Blogger |
Subir